Pagi ini aku ingin menulis ,setelah sekian lama tidak
menulis . Ada kejadian menarik yang ingin kuceritakan ,ada seorang kawan yang
memperoleh panggilan pekerjaan dari instansi yang cukup terkenal .Kebetulan dia
bertanya saran padaku mengenai bagaimana menghadapi wawancara. Dengan senang
hati kujawab pertanyaannya, di tengah diskusi aku bertanya bagaimana proses
melamar pekerjaannya ? ternyata dia hanya mengirim email lamaran pekerjaan
lalu dipanggil melalui email juga ,entah
kenapa perasaan curiga pun muncul dan kutanyakan kembali apa nama emailnya?.
Nama email itu memang cukup meyakinkan ,namun sepengetahuanku rekrutmen
perusahaan ada jalur resminnya melalui webnya khusus. Langsung saja aku mencoba
mengarahkannya untuk mengecek kembali kebenaran lamaran pekerjaan tersebut
dengan menghubungi nomor resmi di web resmi perusahaan tersebut. Setelah
mendapatkan jawaban ,ternyata benar saja sepertinya email panggilan kerja itu
penipuan ,karena memang perusahaan tsb sedang tidak membuka lowongan pekerjaan
. Sisi positifnya aku bersyukur bisa
mencegah kejadian buruk yang terjadi ,namun sisi negatifnya adalah aku merasa
seperti menghancurkan harapan seseorang ,yha walaupun tidak terlihat tapi aku
tahu pasti ada rasa kecewa ketika mendengar bahwa ternyata panggilan kerja itu
bisa jadi hanya penipuan .Kenapa aku berkesimpulan seperti itu? karena selama
ini dia mendambakan sebuah pekerjaan ,ketika dia tahu mendapat panggilan kerja
saja dia sangat antusias . Aku sadar bahwa melamar pekerjaan itu sungguh tidak
mudah , aku menyadari bahwa kejadian yang mudah bagi satu orang mungkin sulit
bagi yang lainnya. Disinilah kita harus belajar menghargai apapun yang kita
peroleh .
Allhamdulillah aku termasuk seorang yang cukup dimudahkan memperoleh sesuatu khususnya di bidang pendidikan dan pekerjaan . Kulalui tes-tes masuk dengan mudah bahkan seperti iseng pun aku bisa lulus. Disitu sungguh aku sadar mungkin aku terkadang tidak menghargai pekerjaan yang ada di hadapanku saat ini Aku memperoleh pekerjaan langsung setelah SMA , jika boleh jujur aku membencinya , ketika orang lain sangat berharap memperoleh pekerjaan aku malah marah karena aku harus bekerja langsung setelah sma . Sungguh kekanakan jika kupikir kembali sikapku itu . Tapi setelah aku dewasa dan mencoba kembali melamar pekerjaan aku tahu bahwa jalan melamar pekerjaan itu tidak mudah,jalannya sungguh panjang dan berliku .Bukan hanya lelah fisik dan pikiran namun hati . Tes demi tes kita lewati dengan penuh harap ,kita terus berharap-harap cemas apakah kita akan berhasil/lulus di tes berikutnya. Dan pada akhirnya ketika kita tidak berhasil lulus disanalah harapan terasa sirna .Bahkan setelah kita diputuskan lulus pun ternyata kecemasan itu terus berlanjut karena kita masih berstatus calon pegawai yang bisa saja diputuskan tidak menjadi pegawai.Banyak factor yang menunjang proses itu ,bukan hanya dari diri sendiri tapi dari doa dan mungkin garis nasib juga.Intinya sungguh kita tidak bisa menganggap remeh arti dari sebuah proses .Bukan hasil akhir yang menentukan kita tapi perjalanan dan proses ini lah yang harus mampu kita maknai dan hargai .
Namun aku sungguh
sangat menyayangkan kenapa ada pihak-pihak yang masih saja mengambil keuntungan dari
sebuah kesempitan seperti ini. Memanfaatkan harapan –harapan orang yang sudah
terlanjur berharap tinggi. Semoga kejadian-kejadian seperti ini tidak pernah terjadi
lagi . Bagi orang seperti aku yang melamar pekerjaan karena mencari alternative
lain mungkin ketika mendengar berita penolakan atau gagal dalam tes itu masih
bisa diterima.Walau kecewa tapi aku bisa mengelolanya karena aku masih memiliki
pekerjaan .Namun bagi orang yang telah bertahun-tahun belum bekerja dan tidak
putus asa mencari pekerjaan ,sebuah panggilan kerja saja bagaikan panggilan
dari surga. Jadi ketika memperoleh berita penolakan atau gagal dalam tes pasti
itu sangat sulit untuk diterima. Makanya terkadang terasa agak menyebalkan juga kalau
mendengar seseorang menyia-nyiakan ksempatan yang telah diterima.Disini saya belajar arti menghargai semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi .