Hari ini 25 Juli 2014 hari ke-27
di bulan Ramadhan ,ada dua orang ibunda saudaraku yang dipanggil Allah swt . Di
pagi hari yang mendung ini hatiku gerimis mendengarnya . Di satu sisi rasa sedih ditinggalkan itu pasti hadir namun
di sisi lain menurutku ketegaran dan rasa syukur tetap harus dihadirkan ,
karena Allah memanggilnya sungguh di Bulan yang baik dan hari yang baik ini yaitu hari Jumat yang berkah . Dalam kacamata awam aku memandangnya sebagai sebuah kemuliaan karena tidak sembarang orang dipilih dipanggil
pada waktu yang begitu indah ini . Kejadian ini menjadikanku merenungkan dua hal
Pertama kapan dan dengan cara apa
aku dipanggil kelak?sudah seberapa siapkah bekalmu untuk pulang kembali
padaNya.Walaupun kita tahu semua itu rahasia Allah tapi tak ada salahnya bukan
jika kita mempersiapkan diri dan bercita-cita untuk pulang dengan cara yang
istimewa . Aku mengibaratkannya seperti kita sedang mempersiapkan diri untuk
mudik lebaran .Jika kita telah membuat perencanaan dan mengumpulkan bekal serta
ongkos yang cukup maka kita bisa berharap pulang dengan kendaraan dan cara
terbaik bukan?misal dengan pesawat atau kereta api ekslusif. Namun jika kita
tidak merencanakannya sama sekali ,lalu apakah kita pantas berharap bisa pulang
dengan cara yang baik bahkan uang untuk ongkos atau bekal pun tidak kita
persiapkan sama sekali ? . Hal ini mampu memberi motivasi dalam hidup untuk
bisa mempersiapkan diri . Semoga hal ini pula bisa memotivasi diriku yang
cenderung malas-malasan mempersiapkan diri ,padahal Allah selalu menginginkan
memanggil hambanya dengan cara yang terbaik . Allah telah memberikan berbagai
panduan dan cara untuk mampu membuat hambanya pulang dengan cara yang baik . Allah
menginginkan kita masuk surga namun sayangnya kitalah sendiri yang menolak itu ,dengan melanggar
perintahnya, malas membaca kitabnya dan lain sebagainya. Ah lalu bagaimana aku
pantas dipanggil dengan cara yang baik walau sebenarnya aku iri dan menginginkannya.
Semoga waktuku masih ada untuk memperbaiki itu semua .
Yang kedua kejadian ini sungguh
mengingatkanku untuk memanfaatkan kesempatan berbakti pada kedua orangtua
khususnya Ibu yang telah begitu banyak berjasa pada kita . Pernahkah kita
sadari bahwa waktunya mungkin sudah tidak lama lagi . Bagaimana jika beliau
dipanggil tahun depan atau bahkan besok? Bakti apa yang telah kau perbuat untuk
membalas cintanya yang tanpa syarat. Tiba-tiba begitu banyak pertanyaan muncul
di benakku karena aku sadar belum banyak berbuat baik pada ayah dan ibu bahkan
mungkin masih saja menyusahkan mereka. Mengingat hal ini membuatku merasa mual
karena aku sadari aku bukanlah anak yang baik , bagaimana jika waktu itu memang
tidak lama lagi ? Ini saatnya kita harus segera berkejaran dengan waktu
mengganti waktu –waktu yang lalu terbuang sia-sia. Sungguh dalam setiap
kejadian itu ada pengingat dan pelajaran yang harus kita ambil . Semoga dari
kejadian di pagi hari ini kita bisa mengambil pelajaran walau sedikit.
“Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau sedangkan
negeri akhirat itu sungguh lebih baik bagi
orang-orang bertakwa”( Al-An-am 32)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar